Helooo semua,,,
Setelah sekian lama tak ku kunjungi fasilitas blogger termasuk juga
memangkrakkan jari gue buat nulis, kali ini gue mau ngebahas soal prostitusi,
gak mungkin loe yang baca tulisan ini tidak tau kasus yang menyeret artis papan
atas ibukota ya itulah gak perlu gue sebutkan juga…. Alesan gue ngeluarin
uneg-uneg disini karena gue gerah denger respon para pejuang feminisme yang
mengatakan media terlalu memojokkan mucikari dan gak pernah mengekspose para
hidung belang yang sudah mengeluarkan krotonya terus ada lagi yang nyuruh nutup
tempat prostitusi…
btw bukannya mucikari itu dapet uang dari pemesan, emang sih
dalam prostitusi ada yang namanya permintaan dan penawaran lalu muncul yang
namanya transaksi…yaudah kalau mau uang ya harus terima resiko ke ekspose media
kalau kena.
Kalau penikmat kan udah bayar ya dia jadi konsumen, “kepuasan adalah prioritas kami” kan itu
semboyannya. Toh kitab hukum pidana kita juga gak ngatur di UU Perdagangan
Orang aja kan setau gue mucikari bisa dijerat pidana alesannya karena
memperdagangkan orang dengan cara melakukan persetubuhan atau perbuatan cabul
lainnya dengan korban tindak pidana perdagangan orang jadi bukan salah penikmat
yang beli dong…
eh iya gue mau mau dikit beropini tentang lokalisasi
prostitusi.. simple sih Tuhan memberi laki-laki sifat hawa nafsu dan gak semua
orang bisa mengontrol hawa nafsunya bayangkan jika tidak ada tempat prostitusi
mungkin akan banyak berita di televisi tentang pemerkosaan di tengah jalan
bahkan seperti di belanda yang memperkosa di tengah keramaian.
Loe yang bilang
itu tempat laknat tapi itu sudah pilihan mereka diri mereka yang mereka jual
buat nutupin kebutuhan hidup, mereka juga bekerja bukan mencuri, korupsi nilep
uang rakyat, ya siapa tau mereka para pekerja seks karena uang kesejahteraan
mereka di korupsi, ah negeri ini terlalu ngurusin selangkangan, uang pengadaan
Al Quran aja di korup….gue juga menyalahkan para pemuka agama yang rebut di
pilpress dukung sana sini seakan akan agama itu adalah mainan buat kontestasi
politik, agama di versi-versikan sesuai kepentingan mereka yaelah Ustad masih
banyak umat yang butuh ajaran Agama,
sekali-sekali dong turun ke lapangan ke
jalanan ke tempat-tempat yang manusianya kurang pemahaman agama karena putus
sekolah, gak pernah ngaji, preman-preman juga butuh kedamaian kenapa semua
pingin selalu paling benar dan saling menyalahkan, coba sekali-kali dakwah di
bar gitu ketemu pemabok yang sedang bawa wanita ke kamar.
Back to inti masalah
tadi bahwa menurut gue kalau kamu pingin penikmat tubuh wanita di salahkan juga
jadilah anggota DPR/DPRD atau anggota partai loe punya kuasa mengarahkan
regulasi di negeri ini. Hapus mindseat lo bahwa jadi DPR itu buruk penuh
korupsi tapi disisi lain loe benci,, yaudah jangan salahkan aparat penegak hukum,
karena sesuai teori dalam jurusan kuliah gue bahwa aparat penegak hukum akan
bekerja sesuai perintah UU eh iya negaraku kan Negara hukum dan system hukum
belanda dengan ke liberallan nya masih mengikat …hmm mungkin itu sekilas opini
gue terkait prostitusi dan dikt informai UU kita belum bisa menjerat tindakan
asusila sexs karena sama-sama suka dengan syarat keduanya belum menkah..So
semua punya pilihan dan konsekuensi masing-masing.
Comments
Post a Comment